Coffee Chain Startup Jago Mengumumkan Pendanaan Pra-Seri A 34 Miliar Rupiah
Coffee Chain Startup Jago Mengumumkan Pendanaan Pra-Seri A 34 Miliar Rupiah
Startup rantai kopi Jago mengumumkan penutupan pembiayaan pra-seri A senilai US$2,2 juta (sekitar Rp34,2 miliar) yang dipimpin oleh Intudo Ventures dan BEENEXT dengan partisipasi dari CyberAgent Capital dan Arkblu Capital menjadi. BEENEXT adalah investor sebelumnya yang memimpin pembiayaan tahap awal Jago yang diakuisisi pada November 2021.
Melalui penggalangan dana ini, Jago akan menggunakan dana tersebut untuk memperluas armada warnet hingga 200 unit yang dapat menjangkau 20 wilayah di Jakarta. Selain itu, penguatan tim inti di lini operasional dan teknologi.
Jago tidak memposisikan diri sebagai perusahaan ritel yang mendukung operasionalnya dengan teknologi, namun sebaliknya, memungkinkan siapa saja, di mana saja mengakses kopi berkualitas dengan harga terjangkau.
Dalam keterangan resmi yang dikeluarkan hari ini (27/10), Founding Partner Intudo Ventures Patrick Yip mengatakan ada beberapa hal unik di Indonesia selain kopi. Jago adalah model baru bagi masyarakat Indonesia untuk menikmati kopi yang melampaui kedai kopi tradisional dalam hal kenyamanan dan melampaui kopi instan dan pre-made dalam hal kualitas.
“Kami yakin dengan tim gabungan pengusaha kopi dan teknologi Jago dan menantikan momentum lanjutan mereka di pasar kopi Indonesia yang sedang booming,” kata Yip.
Faiz Rahman, Partner dari BEENEXT menambahkan: “Menyeduh sesuatu yang berbeda dari rata-rata secangkir kopi Anda, Jago menawarkan pengalaman dan layanan unik kepada konsumen melalui kopi. Perusahaan memanfaatkan teknologi sebagai produk intinya dan memanfaatkan infrastrukturnya untuk mendefinisikan ulang ritel jarak jauh.
“Oleh karena itu, kami sangat senang dapat melanjutkan kerjasama jangka panjang kami dengan Jago sejalan dengan percepatan ekspansi perusahaan di seluruh wilayah Jakarta dan sekitarnya,” kata Faiz.
Model bisnis yang hebat
Didirikan pada Juni 2020, Jago adalah kafe keliling yang mendukung ritel mikro-mobile (kereta listrik) – bertemu pelanggan kapan pun mereka mau – di mana pun mereka mau. Dengan armada kafe keliling bertenaga listrik, Jago beroperasi di lokasi-lokasi penting di Jakarta.
Perusahaan menawarkan konsumen akhir pendekatan hiper-lokal, melayani lingkungan dalam radius 1-2 km untuk menyiapkan dan mengantarkan minuman segar dengan cepat dalam hitungan menit. Gerobak dioperasikan di area dengan kepadatan tinggi, dengan permintaan dari area perumahan dan komersial, dengan populasi kedai kopi yang lebih sedikit meskipun permintaan kopi kuat.
Jago menawarkan minuman kafe berkualitas tinggi, disajikan oleh barista yang dilengkapi dengan semua alat dan bahan yang dibutuhkan untuk menyiapkan minuman segar di tempat, termasuk minuman panas dan dingin, kopi dan teh, dan minuman khusus lainnya.
Jago Coffee juga menawarkan direct order and delivery, menawarkan layanan jemput dan antar kopi fresh grade kafe langsung ke konsumen dengan harga mulai Rp 8.000 per cangkir. Konsumen dapat menikmati alternatif kopi berkualitas lebih tinggi daripada kopi instan tanpa mengurangi kenyamanan dan efektivitas biaya.
Pengguna cukup mengunduh aplikasi Jago di iOS dan Android untuk memesan minuman yang baru diseduh untuk pengambilan dan pengiriman, sehingga tidak perlu pergi ke kedai kopi untuk menyegarkan diri.
Jago dipimpin oleh tim pengusaha Indonesia yang berpengalaman di bidang kopi dan teknologi, termasuk Yoshua Tanu (CEO) dan Christopher Oentojo (CTO). Selain Jago, Joshua juga merupakan salah satu pendiri Common Grounds, jaringan kedai kopi premium di Indonesia. Sementara itu, Christopher sebelumnya adalah Wakil Presiden Produk di Gojek, yang memimpin adopsi GoCar dan inisiatif pemetaan internal perusahaan.
Selain itu, Daniel Sidik baru-baru ini bergabung dengan Jago sebagai COO & CMO. Membawa pengalaman luas dalam bisnis makanan dan minuman, Daniel bergabung dengan perusahaan setelah mendirikan dan mengelola Reddog, rantai hot dog bergaya Korea yang populer di Indonesia dengan lebih dari 40 gerai ritel setelah dua tahun diluncurkan.
“Model bisnis inovatif kami, menggabungkan kedai kopi seluler dengan aplikasi Jago kami, menciptakan akses kopi yang tak tertandingi kapan saja, di mana saja, tanpa mengorbankan kualitas, harga, atau kenyamanan. Kami menciptakan peluang baru untuk ritel last-mile yang berkelanjutan dan memuaskan bagi konsumen Indonesia untuk memenuhi kebutuhan kopi dan penyegaran harian mereka,” kata Co-Founder dan CEO Jago Yoshua Tanu.
Sumber :